SCMA secara konsisten mengalami penurunan. Dari awal tahun 2022 SCMA sudah turun sebanyak 40%.
Namun SCMA sendiri bisa dibilang masih perusahaan yang bagus dimana SCMA merupakan satu dari dua perusahaan media terkemuka di Indonesia dengan saingannya yaitu MNCN milik Konglomerat Hary Tanoe.
Struktur dasar price action Price action memiliki struktur yang ditandai oleh High dan Low.
Jika downtrend, maka high dan low akan makin turun
jika sideways, high dan low akan mendatar.
Jika uptrend, high dan low akan makin tinggi
Dari 3 prinsip diatas, maka yang dijadikan patokan dalam membaca price action adalah high dan low.
Perubahan trend kemudian ditentukan oleh perbandingan antara pergerakan high dan low terakhir dengan high dan low sebelumnya.
Dalam uptrend, jika low terakhir lebih rendah dari low sebelumnya, maka ini bisa menjadi sinyal dari perubahan trend karena ada tekanan jual kuat yang membuat harga turun lebih rendah dari low sebelumnya.
Dalam downtrend, jika low terakhir lebih tinggi dari low sebelumnya, maka ini bisa menjadi indikasi dari tekanan beli yang kuat karena low terakhir lebih tinggi dari low sebelumnya.
Struktur ini akan kita sebut dengan HIGHER LOW. Sebuah struktur yang merupakan pondasi dasar dari beberapa pola pergerakan harga seperti : Rising Wedge,
Ascending triangle
Bullish pennant
Inverted Head and shoulders.
Teknikal SCMA
Sebelumnya SCMA masih dalam fase downtrend yang mana ini bisa dilihat dari struktur lower high dan lower low pada pada downtrend channel.
Area A adalah low terakhir dari channel ini atau kita sebut saja klimaks jual.
Dari sini terjadi rally hingga ke high (B) dan turun lagi hingga ke low selanjutnya C.
Jadi A dan C adalah low dimana low C lebih tinggi dari low A. Ini adalah struktur higher low seperti yang dijelaskan diatas. Sebuah indikasi akan perubahan arah karena tekanan jual melemah.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur Higher low adalah pondasi dasar dari pola Rising Wedge dan Ascending triangle.
Sekarang perhatikan titik C dan low dari candle D. Ini adalah pondasi dasar dari pola Ascending triangle yang sudah mengalami high volume breakout.
Candle terakhir selain terkonfirmasi membentuk ascending triangle juga breakout dari trendline.
Ini kemudian menjadi sinyal beli untuk SCMA.
Katalis SCMA
1. SCMA merupakan perusahaan media yang pemasukannya dominan dari Iklan. 2. Permintaan iklan dipengaruhi oleh konten dan kondisi ekonomi yang pelan pelan mulai pulih namun terganjal inflasi 3. SCMA mulai bertransformasi ke layanan streaming seperti Netflix melalui aplikasi mereka Vidio 4. Vidio memiliki berbagai macam konten, namun yang menjadi pembeda adalah, Vidio memiliki konten olahraga. Terakhir EMTK sebagai induk SCMA sudah mengantongi Hak siar Piala dunia 2022 dan salah satu liga terbaik dunia, liga Inggris selama 3 musim. 5. Ini berpotensi menarik banyak iklan yang mana mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. 6. Namun selayaknya layanan streaming, Vidio merupakan layanan berbayar. Hanya sedikit masyarakat Indonesia yang mau membayar untuk layanan streaming seperti ini. 7. Ini kemudian diakali dengan memberi layanan gratis tapi disertai iklan. 8. Selain itu, SCMA akan bekerja sama dengan provider telekomunikasi dimana pembayaran Vidio bisa dilakukan melalui pemotongan pulsa. Diharapkan ini dapat mengurangi keengganan masyarakat untuk membayar langganan streaming. 9.Vidio mendapat funding dari sebuah fund manajer berbasis di Asia,Affinity Equity Partners senilai 150 juta USD guna memperkaya konten dari Vidio. 10.Layanan streaming merupakan konten berbayar favorit pengguna internet 11.Indonesia dengan 250 juta penduduk adalah pasar yang potensial bagi layanan streaming karena presentasi pelanggan streaming berbayar belum mencapai 50% populasi 12.Namun persaingan juga sangat ketat. Vidio masih kalah dengan Netflix dan Disney plus yang mana dua ini merupakan layanan berbayar dengan jumlah pelanggan terbanyak di Indonesia.
Maka pertaruhan SCMA akan dimulai disini. Apakah Vidio dari SCMA, katalis piala dunia serta liga inggris dan strategi manajemen mampu mendongkrak kinerja keuangan atau setidaknya harga SCMA?
Taruhan dimulai dan hanya waktu yang bisa menjawab apakah pertaruhan ini dimenangkan atau tidak.
Analisa adalah opini bukan rekomendasi.
Nota
breakout
Nota
Morning doji star
Nota
Potensi penurunan lanjutan setetelah terjadi false break
Nota
Menunggu hasil dari EPS kuartal 4 ke 2022. jika EPS meninkat, diatas 5 rupiah (piala dunia) ini bisa menjadi katalis untuk kenaikan SCMA
Nota
Proyeksi masih bearish dengan indeks yang juga dalam mood bearish Pembelian tambahan akan dilakukan jika harga turun di area 140
Nota
katalis fundamental ke depan: Harga komoditas mulai turun yang berpotensi menurunkan harga bahan baku dari perusahaan FMCG sehingga beban produksi menurun. Ini berpotensi meningkatkan laba dari perusahaan FMCG dan juga menaikkan beban iklan ke media seperti SCMA dan MNCN mengingat sebagaian besar pendapatan iklan SCMA dan MNCN berasal dari perusahaan FMCG Sektor dari perusahaan FMCG yaitu noncyclical sudah mengalami HHHL
Le informazioni ed i contenuti pubblicati non costituiscono in alcun modo una sollecitazione ad investire o ad operare nei mercati finanziari. Non sono inoltre fornite o supportate da TradingView. Maggiori dettagli nelle Condizioni d'uso.