Harga emas terus meningkat menyusul pemulihan kecil dari titik terendah dalam tiga minggu, yaitu di level $1.900. Momentum kenaikan ini telah mendorong pasangan XAU/USD mencapai level tertinggi selama tiga hari terakhir selama sesi Asia, berada di kisaran $1,915-$1,916. Namun, masih ada keraguan apakah tren kenaikan ini akan terus berlanjut.
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan ini adalah penurunan nilai Dolar Amerika Serikat (USD) yang mencapai level tertinggi sejak Maret pada hari Kamis. Akibatnya, investor mengalihkan sebagian dananya ke emas yang dihargakan dalam USD. Penurunan USD dapat disebabkan oleh aksi ambil untung karena saat ini ada sentimen yang kurang percaya diri seputar imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Namun, ekspektasi tetap tinggi bahwa suku bunga yang ditetapkan oleh Federal Reserve (Fed) akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lama. Hal ini akan memberikan dukungan terhadap imbal hasil obligasi AS dan pada akhirnya memperkuat Greenback sekali lagi.
Kesimpulannya, walaupun harga emas baru-baru ini mengalami pergerakan naik karena fluktuasi USD dan imbal hasil obligasi pemerintah, masih belum pasti apakah tren ini akan bertahan.